Killers of the Flower Moon, Karya Dahsyat Martin Scorsese yang Menghidupkan Kembali Kisah Kelam Amerika Serikat

 


Di usianya yang ke-80, Martin Scorsese terus menunjukkan ketajamannya sebagai  sineas dengan film terbarunya, Killers of the Flower Moon.

Dalam film ini, Scorsese menceritakan sejarah kelam  Amerika dan mendalami darah masyarakat Osage, korban pembunuhan berantai pada tahun 1920-an.

Darah dan Minyak: Sejarah Kelam Penduduk Asli Amerika 

Amerika Serikat tumbuh di tanah yang berlumuran darah, subur dengan konflik dan pertumpahan darah.

Sebelumnya, fokusnya adalah pada sejarah berdarah Afrika, namun "Killers of the Flower Moon" berfokus pada darah penduduk asli Amerika yang tanahnya dicuri dan kekayaannya diubah menjadi minyak.

Melalui bukunya, David Grann  menjadi sumber inspirasi  Scorsese untuk menghidupkan kembali suara yang hampir punah tersebut.

Kisah Pembunuhan Berantai Suku Osage 

Film ini menceritakan kisah pembunuhan berantai Osage di Oklahoma. Saat itu, suku Osage  memiliki pendapatan per kapita tertinggi di dunia berkat kekayaan minyak negaranya.

Tanpa penyelidikan yang tepat, orang-orang Osage dibunuh satu demi satu. Scorsese dan penulis skenario Eric Roth tidak hanya menyajikan fakta sejarah dalam urutan kronologis, namun merangkainya bersama dengan ketegangan yang intens dan indah untuk menciptakan sebuah mahakarya sinematik yang menakjubkan.

Dua Trinitas Suci: Karakter dan Struktur Cerita

Dalam pembuatan film ini, Scorsese membentuk Dua Trinitas Suci yang tidak dapat dipisahkan.

Pertama, Trinitas tokoh utama: Ernest Burkhart (Leonardo DiCaprio), Molly Burkhart (Lily Gladstone), dan William King Hale (Robert De Niro).

DiCaprio kali ini memberikan penampilan yang luar biasa sebagai karakter yang tidak cerdas, dan Gladstone serta De Niro juga berperan dengan baik sebagai Molly dan Hale.

Trinitas kedua kemudian ada dalam struktur narasi yang terbagi dalam tiga babak. Babak pertama menceritakan kisah romansa dan konflik, babak kedua menggambarkan perencanaan dan pelaksanaan pembunuhan dengan detail yang mengerikan, dan babak ketiga mengungkap penilaian dan kompleksitas karakter.

Meski filmnya cukup berdurasi 3 jam 26 menit, Scorsese menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol tempo film.

Kecemerlangan Sinematik: Scorsese dan Flower Moon

Lewat Film Killers of the Flower Moon, Scorsese tak hanya menghidupkan  kisah sejarah kelam, tapi juga memamerkan kecemerlangannya sebagai  sineas yang sudah berkarya lebih dari setengah abad.

Film ini sekali lagi menampilkann performa terbaiknya, menggabungkan keterampilan bercerita dengan penampilan memukau dan pengarahan yang sempurna.

Killers of the Flower Moon lebih dari sekedar film sejarah, ini adalah sebuah karya seni yang memaksa penonton untuk berpikir tentang keadilan, kekejaman, dan kompleksitas karakternya.

Penampilan luar biasa dari DiCaprio, Gladstone, dan De Niro, serta arahan hebat dari Scorsese, menjadikan  film ini sebuah mahakarya yang wajib ditemukan oleh para pecinta film.

Meski tayang cukup lama, Killers of the Flower Moon menjadi bukti kemampuan Martin Scorsese menyajikan cerita yang tak hanya menghibur tapi juga menggugah pikiran.


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.