The Killer, David Fincher Kembali dengan Pembunuhan Bayaran Tanpa Nama

 


Dalam dunia perfilman, David Fincher dikenal sebagai sutradara yang selalu menghadirkan sentuhan unik pada film-filmnya.

Film terbarunya, The Killer, yang  dirilis di Netflix, menandai kembalinya Fincher ke cara bercerita yang tidak terduga.

Pada artikel ini, kami akan memberi Anda ulasan mendetail tentang film tersebut, menyoroti aspek-aspek menariknya dari segi cerita, sinematografi, dan penampilan para aktor.

Sinopsis Film The Killer

Ringkasan The Killer adalah film yang diadaptasi dari  novel grafis Prancis karya Alexis “Mads” Nolen.

Dibintangi oleh Michael Fassbender sebagai seorang pembunuh  internasional, film ini menawarkan pengalaman yang benar-benar berbeda dalam genre action-thriller.

Dalam enam bab yang menandai setiap target dan menetapkan lokasi berbeda, penonton  melakukan perjalanan bersama si pembunuh dan menyaksikan setiap gerakannya saat ia memanipulasi sistem kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuannya.

Travelling Bersama Pembunuh Bayaran Metodologis

Perjalanan bersama Pembunuh Metodis The Killer menawarkan pendekatan baru pada genre aksi thriller dengan memperkenalkan konsep pembunuh yang tenang, fokus, dan metodis.

Meski mengusung tema balas dendam, namun eksekusi ceritanya membawa kecerdasan tersendiri.

Fassbender berhasil menampilkan karakter pembunuh  dengan anggun dan tenang, memberikan dimensi baru pada karakter serupa di film serupa.

Setiap bab film mengajak penonton untuk menyaksikan bagaimana seorang pembunuh menyusup ke lokasi dengan keamanan tinggi, menyamar, dan memastikan identitasnya  terlindungi.

Kehadiran soundtrack dari lagu-lagu The Smiths memberikan vibe konsisten sepanjang film, menggambarkan karakter utama yang jarang berbicara namun memiliki kehadiran yang kuat.

Sinematografi dan Akting

Sinematografi dan Akting David Fincher tidak pernah mengecewakan dalam hal visual, dan "The Killer" bukanlah pengecualian.

Sinematografi yang menawan memberikan kedalaman pada cerita, sementara permainan suara yang berkualitas tinggi, terutama dalam hal editing dan mixing, menjadikan pengalaman menonton semakin mendalam.

Meski tidak banyak adegan action, setiap adegan tersebut diarahkan dengan cermat, memberikan kekuatan pada setiap pukulan dan gerakan.

Michael Fassbender sebagai pemeran utama berhasil mengeksekusi perannya dengan brilian, meski karakternya jarang bicara secara langsung.

Tilda Swinton menarik perhatian dengan kehadirannya meski waktu layarnya terbatas.

Sarah Baker yang berperan sebagai Bluto juga memberikan performa yang patut diacungi jempol, terutama pada adegan pertarungannya dengan Fassbender.

Naskah Slow Burn yang Penuh Simbol

Script Slow Burn  Penuh Simbol Salah satu keunikan The Killer adalah script bergenre slow burn.

Film ini menuntut kesabaran penonton sejak adegan pertama, membangun karakter pembunuh  dengan sangat detail dan kompleks.

Memang sedikit spoiler, namun konsep contract killer di film ini berfokus pada kecerdasan dan kesabaran si pembunuh, ketimbang adegan aksi yang berlebihan.

Film ini sekilas terlihat membosankan, namun seiring berjalannya waktu penonton  menyadari bahwa setiap adegan memiliki nilai simbolis dan mengandung detail yang harus diungkap.

Ceritanya menjadi lebih kompleks ketika sang protagonis berjuang dengan aturan yang telah ia tetapkan untuk dirinya sendiri, memberikan dimensi baru pada pembunuhan kontrak pada umumnya.

The Killer Bukanlah Film  Thriller Aksi Biasa

David Fincher kembali dengan produksi menantang yang menantang penonton untuk memahami dan menyerap setiap aspek cerita.

Memang dibutuhkan kesabaran untuk menikmati film ini, namun memberikan pengalaman yang mendalam dan tak terlupakan.

Dengan sinematografi yang memukau, akting yang brilian, dan naskah yang penuh simbol, "The Killer" layak menjadi sorotan dalam dunia perfilman.


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.